Sejarah Nusantara: Dari Kerajaan Majapahit hingga Proklamasi Kemerdekaan

Sejarah Nusantara merupakan perjalanan panjang yang menggambarkan kebangkitan kerajaan-kerajaan besar, masa penjajahan, hingga perjuangan meraih kemerdekaan. Salah satu tonggak penting dalam sejarah Nusantara adalah kejayaan Kerajaan Majapahit dan berakhir pada proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

baca juga: les privat bogor

Kejayaan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit (1293–1527) adalah salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara. Berpusat di Trowulan, Jawa Timur, Majapahit mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk (1350–1389) dan Mahapatih Gajah Mada. Melalui Sumpah Palapa, Gajah Mada bertekad menyatukan wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Wilayah kekuasaan Majapahit mencakup sebagian besar kepulauan Indonesia, termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Kerajaan ini dikenal karena kemajuan di bidang perdagangan, seni, dan administrasi pemerintahan. Namun, setelah wafatnya Hayam Wuruk, Majapahit mulai mengalami kemunduran akibat konflik internal dan tekanan dari kerajaan-kerajaan Islam yang mulai bangkit.


Perkembangan Islam di Nusantara

Pada abad ke-13, agama Islam mulai berkembang pesat di Nusantara, terutama melalui jalur perdagangan. Para pedagang dari Gujarat, Persia, dan Arab memperkenalkan Islam kepada masyarakat pesisir. Kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, Demak, dan Aceh mulai berdiri, menggantikan dominasi kerajaan Hindu-Buddha.

Kerajaan Demak menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam. Di sisi lain, Kesultanan Malaka di Semenanjung Malaya menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam di kawasan Asia Tenggara.

baca juga: les privat depok

Masa Penjajahan

Kedatangan bangsa Eropa pada abad ke-16 menandai dimulainya masa penjajahan di Nusantara. Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang tiba di Maluku pada tahun 1511, diikuti oleh Spanyol, Belanda, dan Inggris. Pada abad ke-17, Belanda melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) mendominasi perdagangan rempah-rempah dan menguasai sebagian besar wilayah Nusantara.

Pada tahun 1800, VOC dibubarkan dan wilayah Nusantara menjadi bagian dari koloni Hindia Belanda. Masa penjajahan Belanda berlangsung hingga awal abad ke-20, diwarnai dengan perlawanan rakyat seperti Perang Diponegoro (1825–1830) dan Perang Aceh (1873–1904).


Kebangkitan Nasional

Pada awal abad ke-20, kesadaran nasionalisme mulai tumbuh di kalangan rakyat Indonesia. Organisasi seperti Budi Utomo (1908), Sarekat Islam (1912), dan Perhimpunan Indonesia (1927) menjadi pelopor gerakan nasional. Puncaknya terjadi pada 28 Oktober 1928, ketika pemuda Indonesia mengikrarkan Sumpah Pemuda yang menegaskan persatuan bangsa, bahasa, dan tanah air.


Proklamasi Kemerdekaan

Masa penjajahan Jepang (1942–1945) menjadi periode krusial bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, para pemimpin bangsa seperti Soekarno dan Mohammad Hatta memanfaatkan momentum untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Perjalanan sejarah Nusantara mencerminkan perjuangan panjang rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Dari kejayaan Kerajaan Majapahit hingga lahirnya Republik Indonesia, perjalanan ini menjadi warisan berharga yang menginspirasi bangsa untuk terus bersatu dan maju.